Anak anak yang terdampak perang di Gaza, mencurahkan apa yang mereka rasakan melalui sebuah gambar. Organisasi medis Doctors Without Borders , melalui media sosialnya membagikan coretan yang digambar oleh anak anak di Gaza. Mengutip PressTV , anak anak itu sedang menerima konseling kesehatan mental di sebuah klinik di Al Mawasi.
Al Mawasi adalah kota pesisir di Jalur Gaza bagian selatan, sebelah barat kota Khan Yunis. Meskipun ditetapkan sebagai sebagai "zona aman" oleh rezim Israel, kota tersebut terus menerus dibombardir. Gambar gambar yang dibuat anak anak tersebut, memperlihatkan pemandangan Gaza sebelum dan sesudah atau saat perang.
Dalam satu gambar, terlihat gedung gedung serta mobil yang berwarna warni. Di gambar itu terlihat ada anak anak yang bermain bola di taman. Ledakan Keras di Pusat Tel Aviv, Belasan Tentara Israel Roboh Dalam Sehari di Front Gaza Lebanon Halaman 4
Kunci Jawaban Bahasa Indonesia Kelas 11 Halaman 72 73 Kurikulum Merdeka, Kegiatan 3: Unsur Cerpen Halaman all Kunci Jawaban PAI Kelas 10 Halaman 117 119 Kurikulum Merdeka: Penilaian Pengetahuan Bab 4 Halaman all Asal Usul Lily Anak Raffi Ahmad Terbongkar, Ada Hubungan dengan Ridwan Kamil, Nagita Akhirnya Ngaku Sripoku.com
Kunci Jawaban PAI Kelas 10 Halaman 80 81 82 83 Kurikulum Merdeka: Penilaian Pengetahuan Bab 3 Halaman 4 Tetapi dalam gambar lainnya, terlihat gedung dan rumah yang hancur dihujani rudal berlogo "Bintang Daud" Israel. Coretan "orang orang" yang di lukisan sebelumnya terlihat berdiri dan bermain, kini terlihat terkapar dengan tinta merah di bawahnya.
Di gambar ketiga, pemandangan kota jadi serba berwarna abu abu, oranye dan merah, yang menandakan "kerusakan," api," dan "darah," ungkap Doctors Without Borders. Serangan Israel di Jalur Gaza seringkali menyasar warga sipil. Dilansir Al Jazeera, serangan Israel telah menewaskan lebih dari 40.000 warga Palestina di Jalur Gaza dalam 320 hari sejak 7 Oktober.
Ini termasuk hampir 17.000 anak anak, atau 2,6 persen dari semua anak di Gaza yang kini telah meninggal. Setidaknya 53 anak telah terbunuh setiap hari sejak 7 Oktober, dan 72 pria dan wanita terbunuh dalam serangan Israel, setiap harinya. Setidaknya 10.000 orang hilang di bawah reruntuhan, sebagian besar dari mereka diduga tewas.
Dalam sebuah laporan kelompok HAM, pasukan Israel telah membunuh ribuan bayi di Gaza dalam 10 bulan terakhir. Menurut Euro Med Human Rights Monitor, Israel telah membunuh 2.100 bayi Palestina di bawah usia dua tahun sejak Oktober 2023, dari total 17.000 anak yang terbunuh, mengutip thruthout.org. Angka itu setara sekitar 210 bayi per bulan, atau tujuh bayi sehari.
Euro Med melaporkan kematian bayi dilaporkan setiap hari diGazakarena kelaparan, pemboman, dan penghancuran sistem medis olehIsrael. Sebagian besar kematian bayi terjadi akibat kelaparan dan kehausan, dan mereka tidak termasuk dalam jumlah kematian resmi dari Kementerian KesehatanPalestina, yang melampaui 40.000 pada Kamis (15/8/2024), karena kesulitan besar dalam menghitung kematian tersebut. Jumlah kematian kemungkinan jauh lebih tinggi daripada jumlah kematian resmi, kata para ahli.
Banyak kehamilan juga telah diakhiri secara paksa karena serangan Israel terhadap rumah sakit, ungkap kelompok tersebut.